Gonjang-ganjing serangga Tomcat makin lama makin santer saja. Korban yang terkena cairan beracun dari tubuh serangga sejenis kumbang ini semakin banyak yang jatuh.Tomcat (rove beetle=Inggris) sebenarnya dikenal masyarakat pedesaan sebagai Semut Kanai atau Semut Kayap. Diberi julukan lain Tomcat sebab bentuknya sepintas seperti pesawat tempur Amerika, Tomcat F-14.
Ciri Tomcat adalah, kepala warna hitam, dada dan perut berwarna oranye, serta memiliki sayap kebiruan. Tomcat memiliki warna perut yang mencolok, sebagai pertanda bahwa ia memiliki racun. Racun Tomcat bernama Hemolimfi, dan mengandung toksin yang bernama paederin. Konon, ia 12 kali lebih berbahaya dari bisa ular kobra. Tomcat merupakan serangga yang kalau menggigit menyebabkan demam dan gigitan seperti luka bakar dan lukanya sulit dihilangkan. Korban yang digigit akan mengalami gangguan dermatitis dengan kulit seperti melepuh yang kadang mengeluarkan cairan yang bila cairan menyebar akan menyebabkan rasa gatal seperti herpes.. Seseorang yang kulitnya terkena racun tersebut, bisa mengalami iritasi, kulit melepuh, bengkak dan merah. Berikut adalah fakta medis seputar dampak dari semut semai alias tomcat, antara lain:
1. Serangga semut semai tidak mematikan
Serangga ini akan berkumpul di tempat yang terang dan hangat. Tomcat memang memiliki cairan beracun, namun tidak mematikan. Semut semai menyebarkan racunnya dengan cara menyemprotkan ke arah datangnya ancaman. Dampak yang ditimbulkan adalah gejala kemerahan dan muncul bintil-bintil 24-36 jam pasca paparan. Sensasi yang dirasakan adalah panas dan gatal. Pertolongan pertama bisa dilakukan dengan membasuh dengan cairan sabun atau air bersih dengan aliran satu arah.
2. Tidak menyebabkan Herpes
Pada beberapa sebaran informasi di berbagai media disebutkan serangan serangga ini menyebabkan herpes. Ini salah besar. Memang adanya gejala yang ditimbulkan sangat mirip dengan herpes, namun iritasi kulit yang ada bisa ditangani tidak sama dengan penanganan herpes. Pengobatan paparan tomcat bukanlah dengan topikal ataupun oral acyclovir
Berikut Tips menghadapi serangga kecil tersebut, menurut Dirjen P2PL Prof dr Tjandra Yoga Aditama.
Jangan sampai terkena lendir atau racun dalam perut Tomcat, sebab
itu akan membuat kulit melepuh. Jika Tomcat melekat di kulit,
siram menggunakan air hingga pergi.
Jangan memencet Tomcat, sebab lendirnya adalah racun.
Jika telah terkena racun Tomcat, jangan digosok atau dihapus
dengan tangan. Aliri dengan air, agar racun tersebut hilang terbawa
air. Bawa ke puskesmas atau dokter untuk pengobatan selanjutnya.
Potong tanaman yang berlebihan dan menjulur mendekati rumah.
Tanaman merupakan tempat hidup Tomcat.
Tutup jendela dan pintu serta hindarkan anak bermain di tempat
terbuka yang banyak terdapat kumbang ini
Pengobatan
Kalau ada yang kena Tomcat, cepat cuci dengan air bersih, bisa dikasih salep hydrocortisone 1% Atau Salep betametasone + antibiotik neomycin sulfat-3x sehari
No comments:
Post a Comment